Monday, July 30, 2012

Sekali lagi.

Peluh jatuh.
Kamu terjebak diantara nyata dan fana.
Kamu terjebak di pikiranku.
Genggam tanganku dan buka matamu.
Kamu akan tahu bahwa ada sesuatu yang salah dari ini.
Tapi yang kau tatap hanya tembok kosong penuh retak.
Sesekali kamu mengedipkan mata.
Atau bahkan menutup mata.
Aku tidak habis pikir.
Maksudmu kamu lupa bahwa ada aku, atau aku memang sebenarnya tidak ada?
Aku bingung.
Seperti bulan yang bersembunyi dibelakang punggung.
Malu untuk bertanya untuk apa dia disini.
Yang bisa dia lakukan hanya mengintip dari kejauhan.
Berharap menemukan jawabannya dari awan.
Tidak bisakah kamu menatap mataku sejenak? Melupakan apa yang ada di depan kita atau belakang kita?
Pikirkanlah apa yang ada sekarang juga. Detik ini juga.
Karna kamu akan tahu bahwa kita adalah satu.